エカつきのブログ = Eka tsuki no blog

I just learn to be good one...^_~,

Lagi-lagi bom...lagi-lagi teroris...eh lagi-lagi umat Islam...
Bali 20 Oktober 2002. Bom meledak di Paddy's Club dan Sari Club menimbulkan efek yang terdengar sampai radius ratusan kilometer. Amrozi cs terpilih menjadi aktor utama. Namun ada yang aneh. Seorang ahli Explosif asal Inggris Mark Ribband menyatakan bahwa bom itu berjenis C-4 yang berdaya powerfull, adapun produsen utamanya dalah AS dan Israel. Jenderal Ryamizar Riyacudu (mantan KSAD) pernah mengatakan bahwa ia yakin bom itu buatan luar negeri, bukan buatan orang Indonesia.
Tiga tahum kemudian, Bom Bali 2 tahun 2005. Juag terdapat banyak kejanggalan, diantaranya beberapa turis asal australia mengaku mendapatkan informasi  untuk menjauh dari pusat kawasan Kuta karena kan ada ledakan. Selain itu adanha video yang cukup detail menggambarkan kejadian tersebut, pelaku terekam sejak pertama kali ia duduk. hingga bom meledak. Video ini pun berasal dari Australia.
Kampanye melawan teroris digalakkan sejak tragedi 11 September WTC. Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapat kucuran dana asing untuk memerangi terorisme. Pembentukan densus 88 didnai AS sebesar 16 juta dollar thun 2002. Sebelumnya Polri telah menerima dana untuk penanganan terorisme sebesar 10 juta dollar pada tahun 2001.
Belakangan ini masyarakat kembali heboh dengan teror bom buku. Bom yang diletakkan di dsalam buku dengan skala ledak kecil. Kali ini bukan aneh dan janggal lagi tapi lucu... Ada-ada saja ide untuk menggalakkan isu terorisme.
Pengalihan Isu
Setiap kali muncul isu terorisme adalah saat di mana opini yang sedang berkembang mengancam kekuasaan. Selanjutnya opini ini akan hilang karena isu terorisme. beberapa kasus yang sukses ditutupi ontoh protes atas kenaikan BBM, rekening gendut, skandal century, perjualan aset negara semacam Krakatau Steel, dan yang terbaru yakni pemberitaan koran Australia The Age dan Sydney Morning tentang penyalahgunaan kekuasaan yang dilalukan oleh presiden SBY. jadi tampak sangat nyata behwa isu terorisme hanya sekedar pengalihan isu belaka.
Perang melawan Islam
Bukan rahasia lagi, isu terorisme salalu saja dikaitkan dengan Islam. Bahkan Presiden SBY dengan tegas menyatakan bahwa tujuan teroris adalah untuk mendirikan negara Islam. Katanya juga, ideologi Islam mengancam eksistensi bangsa dan berbahaya bagi pluralitas bangsa. 
Ideologi Islam bukanlah ancaman, justru Islamlah yang menjamin kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Islam bukanlah teroris, justru Islam sangat menentang kekerasan. Amerika dan Zionis Israel adalah teroris yang nyata. Yang telah membantai warga sipil di Timur Tengah.
Kampanya Islam Moderat
Kasus terorisme telah membuka jalan mulus untuk mengkampanyekan Islam moderat. Umat Islam yang ingin menegakkan syariah secara kaffah dianggap sebagai Islam "garis keras", radikalis, fundamentalis, ekstrimis bahkan sampai pada cap teroris.
Mungkin kita lupa bahwa KH Hasyim Asy'ari (pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan Rasulullah SAW...apakah mereka orang-orang moderat? Tentu saja bukan. Mereka adalah para Revolusioner, mereka tidak memilih aman dengan menjadi moderat tapi mereka berjuang untuk tegakkan Islam yang kaffah.
Masyarakat harus senantiasa berhati-hati meneruma pemberitaan media.
Wallahu 'alam

0 komentar:

Post a Comment