Hidayah-Mu adalah oase penyejuk dahaga
Ketika gersang kutapaki dengan kaki telanjang
Kau menoreh tinta suci pada lembarku yang buram
Saat kuterjun dari ngarai nafsu bernama cinta semu
Terkisahlah kini dialektika-dialektika cinta hakiki
Dalam metafora bening yang mengalir dari sudut mata
Kuremas sejarah-sejarah yang lusuh
Kuayun pedang meretas belukar waktu
Ya Rab,
Saksikanlah metamorfosa seorang hamba
Atas cahaya yang kau benamkan pada relung beku jiwanya
Lalu kembali merajut iman yang lama mengusut
Derai mata air bermuara pada bibir berdarah
Juga pancaran air mata menjelma pada sebuah telaga
Atas naskah-naskah sandiwara berserakan
Dan narasi-narasi dosa yang kucecarkan
Kini datang terhuyun membawa dua bingkisan
Hidupku dan matiku…
Hanya jika Kau bersabda dari syurga-Mu
Kukepakkan sayap temui ujung langkahku
Dalam malam yang larut oleh muhasabah
Makassar, 9-10-2011
Ekatsuki
歓迎
Thanks to visit my Blog
ブログのアーカイブ
About Ekatsuki
- Eka Purnama
- Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ~✿~Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ~✿~Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ (`'·.¸ (`'·.¸*¤* ¸.·'´) ¸.·'´) لا إله إلا اللـه محمد رسول اللـه (¸.·'´ (¸.·'´*¤* `'·.¸) `'·.¸) Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ~✿~Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ~✿~Ƹ̵̡
Blog teman-temanQ
Situs Baca
Label:
Poem
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment